Pernah ngak ngebayangin tidur terlelap di atas kasur yang super empuk? Akan terasa lebih nyaman kelihatannya, ya begitulah stereotip kita selama ini. Bahkan, sampai - sampai rela ngutang (kredit) hanya demi sebuah kasur empuk dan sudah barang tentu harganya sangat selangit untuk ukuran sebuah kasur. Lalu apa permasalahannya?

Jika kalian memper-hati-kan dengan seksama pada beberapa film korea atau jepang, perhatikanlah saat adengan tidur. Sebagian besar tidurnya beralaskan kayu (berbahan keras) kenapa tidak menggunakan kasur saja. Apakah sudah tradisinya seperti itu mungkin? Atau ada manfaat lain yang ingin didapat? Ya, itu hanya sebagai gambaran saja.

Benar saja ada korelasi antara penggunaan alas tidur keras dan empuk. Salah satu manfaatnya adalah kesehatan tulang belakang Anda. Setelah melakukan aktifitas seharian, tulang belakang kita perlu direnggangkan. Proses perenggangan terjadi saat sedang tidur. Perenggangan tidak akan terjadi saat alas tidur kita empuk karena tulang belakang akan mengikuti bentuk kasur.

Detik.com - Petikan spesialis orthopedi, Dr. Muki Partono, SpoT, "Tulang belakan akan mengikuti bentuk kasur. Kalau kasurnya lunak ya tulang belakang mengikuti bentuk kasurnya, akhirnya kan ngak istirahat".

Masih menurut Dr. Muki, tidur di lantai yang keras justru lebih baik untuk tulang belakang dan pinggang dibandingkan tidur di kasur empuk. Kondisi lantai atau kasur yang keras bisa menyangga tulang belakang sehingga bisa mengurangi nyeri pinggang dan punggung.

"Kasur yang membal itu justru tidak baik. Kalau orang dulu kan tidur cuma pakai dipan yang keras, orang jepang juga, nah itu justru sehat dan bisa mengistirahatkan tulang belakang karena ada yang menyangga, serta meringankan orang yang punya nyeri pinggang," jelas Dr. Muki.

Nyeri pinggang adalah kondisi umum yang dialami banyak orang dan biasanya dipicu aktivitas fisik seperti melakukan pekerjaan berat, jarang berolahraga, obesitas (kegemukan) dan gaya hidup yang tidak sehat.

Dr Muki menjelaskan bahwa orang yang mengalami nyeri pinggang bisa disebabkan salah satunya karena tingginya tekanan pada daerah lumbal (bagian bawah punggung yang menyangga berat badan).

"Tak ada satupun aktivitas tubuh yang tidak membebani daerah lumbal, bahkan pada saat tidur," jelas Dr Muki.

Dijelaskan bahwa pada saat tidur telentang daerah lumbal menyangga beban tubuh sebesar 25 kg, sedangkan posisi tidur miring justru memberikan beban 3 kali lebih besar, yaitu 75 kg.

"Jadi tidur telentang adalah posisi tubuh yang paling ringan menyangga beban tubuh. Tapi kalau tidurnya di kasur empuk ya beban tetap berat, akhirnya tidak bisa mengistirahatkan lumbal. Posisi yang paling rileks lagi dengan menaruh bantal di bawah betis saat tidur," jelas Dr Muki.

Post a Comment

 
Top